Jika berbicara tentang NU yang lahir pad tanggal 31
Januari 1926 maka kita akan berfikiran tentang sebuah organisasi yang besar dan
berkecimpung dalam dunia dakwah dan politik yang tentunya memiliki peran yang
sangat penting untuk Indonesia, baik sebelum kemerdekaan,saat kemerdekaan,pasca
kemerdekaan dan termasuk orde lama dan orde baru.
Dalam
memperjuangkan NKRI tidak hanya para kiai yang ikut dalam proses kemrdekaan,
namun para santri dan wargapun tidak mau ketinggalan untuk berpartisipasi. NU
ikut berkontribusi dalam menyatukan NKRI terutama saat Inggris datang kembali
ke Indonesia untuk menguasai Jawa Timur. NU juga
mendeklarasikan perang suci, berjihad melawan penjajah bersama masyarakat
lainnya. ''Ribuan kiai dan santri NU di seluruh Jawa dan Madura berkumpul di
Surabaya pada tanggal 21-22 Oktober 1945, dipimpin oleh Rois Akbar NU
Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari. Mereka mendeklarasikan resolusi dengan sebutan
'resolusi jihad' yang isinya antara lain mempertahankan Kemerdekaan RI, 17
Agustus 1945,'' tulis MC Ricklefs (1991).
Bergeser sedikit ketika masa orde lama, NU pun
dalam setiap penyelenggaraan pemilu menjadi gadis molek yang diperebutkan semua
kekuataan politik sejak Orde Lama sampai dengan paska Orde baru. Seperti yang
dikatakan diatas bahwa NU juga berkontribusi dalam perpolitikan meskipun pada awalnya belum berdiri sendiri
dan hanya ikut bergabung dengan organisasi keislaman dan akhirnay membentuk
Masyumi. Namun setelah terjadi konflik internal dan merasa tidak diakomodir
oleh faksi Islam modernis dalam Masyumi, NU kemudian mendirikan partai politik
tersendiri dan ikut pemilu legislatif dan konstituante pada 1955 dengan
menjadikan sebagai kekuataan terbesar ketiga setelah PNI dan Masyumi. Setelah
melalui beberapa lika-liku perjuangan, NU menggelar Muktamar di Situbondo pada
1984 dengan dimotori Gus Dur mencoba “menetralkan” NU dari politik praktis
dengan kembali ke khitah 1926.
Ketika orde baru terdapat kongres dimana kali ini
merupakan moment paling tepat untuk menjawab segala persoalan yang timbul di
kalangan Ansor. Karena itu, pembahasan dalam kongres akhirnya dikelompokan
menjadi tiga tema pokok: (1) penyempurnaan organisasi; (2) program perjuangan
gerakan; dan (3) penegasan politik gerakan.
Dalam kongres
itu diputuskan: Bahwa GP Ansor memutuskan untuk ikut di dalamnya dalam
penumpasan sisa-sisa PKI yang bermotif ideologis dan strategis.
Salah satu banom NU untuk generasi muda NU yang tidak kalah dalam kontribusinya untuk Indonesia adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang mempunyai peranan penting dalam upaya
memperkuat politik NU di pentas nasional. Peranan itu terletak pada penyiapan
generasi penerus sejak di bangku sekolah dan pesantren.
Demikianlah sedikit yang dapat saya tuliskan tentang kontribusi NU untuuk
Indonesia. Kritik dan saran yang bersifat membangun saya tunggu untuk
menjadikan saya agar menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://nuhudhusen.blogspot.co.id/2010/12/peran-nahdhatul-ulama-dalam-pembentukan.html
2.
http://perannu.blogspot.co.id/pemerintahan
otoriter. Begitulah kira-kira Michael Edwards.
3.
http://www.pusakaindonesia.org/muktamar-nu-dan-muhammadiyah-2015-perkuat-ideologi-pancasila/
11.
http://www.mediasalam.com/2015/08/jokowi-nu-jembatan-peradaban-dunia.html
0 komentar:
Posting Komentar