SpongeBob SquarePants

Kamis, 24 Desember 2015

BEBERAPA KEBUDAYAAN MASYARAKAT DI DAERAH KOTA RONGGOLAWE



Kabupaten Tuban adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di kota Tuban. Luasnya adalah 1.904,70 km² dan panjang pantai mencapai 65 km. Penduduknya berjumlah sekitar 1 juta jiwa. Tuban disebut sebagai Kota Wali karena Tuban adalah salah satu kota di Jawa yang menjadi pusat penyebaran ajaran Agama Islam namun beberapa kalangan ada yang memberikan julukan sebagai kota tuak karena daerah Tuban sangat terkenal akan penghasil minuman (tuak & legen) yang berasal dari sari bunga siwalan (ental). Beberapa obyek wisata di Tuban yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Makam Wali, contohnya Sunan Bonang, Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi (Palang), Sunan Bejagung dll. Selain sebagai kota Wali, Tuban dikenal sebagai Kota Seribu Goa karena letak Tuban yang berada pada deretan Pegunungan Kapur Utara. Bahkan beberapa Goa di Tuban terdapat stalaktit dan Stalakmit. Goa yang terkenal di Tuban adalah Goa Akbar, Goa Putri Asih, dll. Tuban terletak di tepi pantai pulau Jawa bagian utara, dengan batas-batas wilayah: utara laut Jawa, sebelah timur Lamongan, sebelah selatan Bojonegoro, dan barat Rembang dan Blora Jawa Tengah
Jika berbicara tentangkebudayaan, Tuban memiliki banyak ragam kebudayaan, dibawah ini beberapa dari ragam kebudayaan di Daerah Tuban:
1.      Sandur merupakan pertunjukan rakyat yang digelar di tanah lapang atau di halaman yang bersifat komunal. Penonton duduk di sekeliling pementasan. Tempat pertunjukan, untuk membatasai dengan penonton dipasang tali berbentuk bujur sangkar dengan sisi-sisi sekitar 4 meter, tinggi sekitar 1,5 meter. Masing-masing sisi diberi janur kuning sehingga batas itu lebih jelas. Di tengah-tengah sisi sebelah timur dan barat dipancangkan sebatang bambu menjulang ke atas dengan ketinggian sekitar 15 meter. Dari ujung kedua bambu dihubungkan dengan tali yang cukup besar dan kuat. Di tengah-tengah tali diikatkan tali yang menjulur samapi ke tanah tepat ditengah arena. Pada tali baik yang di sisi maupun di atas bambu diikatkan beberapa kupat dan lepet bagian dari sesaji. Di tengah-tengah atau titik pusat arena ditancapkan gagar mayang (rontek) dengan bendera kertas meliputi empat warna hijau (pengganti warna hitam), kuning, merah dan putih.
2.      Lagu Tombo Ati, merupakan lagu ciptaan Sunan Bonang dan menjadi nyanyian dan shalawatan di daerah Tuban pada masa penyebaran Agama Islam. Lagu ini berisikan lima cara untuk menenangkan hati menggunakan metode Islami sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadist. Saat ini lagu Tombo Ati sudah dikenal di seluruh Indonesia dan mancanegara yang dirangkai menjadi berbagai aliran lagu dan bahasa
3.      Peringatan Haul Sunan Bonang yang diselenggarakan setiap malam Jum'at Wage bulan Muharram (Sura),
4.      Sedekah Bumi, merupakan serangkaian acara yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang didapat dari hasil pertanian. Masyarakat sering menyebutnya dengan Manganan. Manganan dilaksanakan di pemakaman para leluhur di masing-masing desa. Para warga desa berduyun-duyun ke makam leluhur sambil membawa makanan untuk dimakan bersama serta makanan untuk sesaji para roh-roh leluhur. Makanan beserta sesaji yang dibawa penduduk, dikumpulkan di pelataran makam. Oleh sesepuh desa yang dianggap sebagai “juru kunci” makam, makanan dibacakan doa-doa permohonan keselamatan. Bagi desa-desa yang menggelar manganan dengan pola lama, doa-doa dipimpin oleh juru kunci makam dengan perpaduan bahasa Arab (Islam) dan Jawa.
  1. Tayuban. Seni Tayub merupakan Seni Gambyong Istana berupa gerak tari dan suara dengan diiringi gamelan lengkap laras pelog, slendro yang dimainkan oleh nayoko (panjak) membuahkan suara yang khas. Langen Tayub ini dilakukan saat padi sedang berisi disebut koleman dan yang kedua setelah panen. Tayuban digelar pada ritual manganan menjadi penanda ucapan terima kasih dan permohonan keselamatan kepada roh atau danyang desa.
  2. Tabuh Lesung. Tradisi tabuh lesung ini merupakan tradisi turun temurun dan ditujukan sebagai pengumuman atau woro-woro ke para tetangga. Selain itu, tradisi ini dipercaya agar hajatan yang digelar berjalan lancar. Selain sebagai awal acara hajatan, tradisi tabuh lesung ini dilaksanakan untuk mengiringi proses pembuatan jenang. Jenang yang dibuat sejak awal hajatan ini dibuat untuk dibagikan ke seluruh warga desa.
  3. Minum Toak Bebas. Hal ini lakukan saat manganan dengan tujuan untuk membangun kehangatan antar warga.

Beberap kebudayaan tersebut adalah kebudayaan yang ada di Daerah Tuban. Meski sudah banyak perubahan-perubahan yang terdapat pada kebudayaan-kebudayaan di atas, namun masih banyak pula daerah-daerah di Tuban yang mempertahankan keaslian kebudayaan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA


0 komentar:

Posting Komentar